Menjulang
tinggi di area parkir belakang menyerupai sebuah paku raksasa. Inilah menara
air ITB. Pada artikel ini, saya akan membahas mengenai menara air ITB. Di bagian
bawah menara tersebut terdapat ruang instalasi pengolahan air bersih yang
digunakan untuk menyuplai seluruh watertap di kampus. Jadi, di sejumlah titik
di itb terdapat water tap, sumbangan dari kakak-kakak alumni 70. Jadi jangan
khawatir capek jalan-jalan keliling ITB karena bisa minum dari water tap itu.
Dalam
proses pembuatan menara ini digunakan beberapa material kontruksi
beserta persentase material yang digunakan. Persentase kasar
material yang digunakan sebagai berikut :
Beton : 35%
Batu bata : 40%
Baja tulangan : 15%
Pipa :
10%
Setelah
mengetahui material konstruksi apa saja yang digunakan, saya ingin menjelaskan
proses pembuatan 2 material diatas proses pembuatan batu bata dan baja.
Proses Pembuatan Batu Bata
Batu bata
dari tanah liat yang sering kita lihat untuk membangun rumah ataupun jembatan
ternyata proses pembuatannya tidak terlalu rumit kalau kita sudah biasa, dan
mungkin akan terasa rumit bagi yang baru mau mencoba mengenal prosesnya. Dari
mulai penggalian tanah hingga proses pembakaran memang memerlukan waktu yang
lumayan lama. Berikut ini Cara Terindah
jelaskan mengenai proses awal pembuatan batu bata dari tanah liat hingga siap
untuk dipasarkan.
PROSES CARA MEMBUAT BATU BATA SECARA MANUAL
BAHAN BAKU
UNTUK MEMBUAT BATU BATA
-Tanah Liat
-Air
-Abu
-Air
-Abu
ALAT-ALAT UNTUK MEMBUAT BATU BATA
-Cangkul
-Pencetak Batu Bata
-Mesin Penggiling batu bata
-Mesin Pembakar / Tungku Pembakaran
-Kayu Bakar / batu bara
-Pencetak Batu Bata
-Mesin Penggiling batu bata
-Mesin Pembakar / Tungku Pembakaran
-Kayu Bakar / batu bara
PROSES CARA MEMBUAT BATU BATA
- Pertama-tama carilah lahan tanah merah yang berbentuk perbukitan dan tekstur tanah meranya sangat liat, jangan terlalu banyak mengandung pasir, tanah yang bertektur tersebut akan mengurangi kekuatan dari batu bata. Juga dekat dengan sumber air, sebagai bahan campuran tanah merah.
- Selanjutnya jika sudah didapat, bersihkan tanah liat tersebut dari sisa sampah yang ada seperti rumput batu-batu kecil dan sebagainya
- Rendam tanah liat ( lempung) tersebut kedalam suatu lubang yang sudah dibuat minimal 15 jam atau lebih. Lalu buang air tersebut sampai kering, setelah itu anda harus menghaluskan tanah liat tersebut, bisa menggunakan cangkul.
- Hancurkan tanah tersebut dengan cara menginjak-injak tanah tersebut hingga menjadi lumpur. Kalau dengan skala yang cukup banyak bisa menggunakan bantuan hewan seperti kerbau. Jangan sampai terlalu lembek karena tidak akan bisa dicetak.
- Lalu taruh lumpur (lempung) diatas meja cetak.
- Setelah itu langsung di cetak. Jangan lupa menaruh sedikit abu dicetakan agar tidak lengket.
- Bila tanah liat tersebut sudah berbentuk persegi seperti batu bata, maka sudah bisa dilakukan pengeringan
- Tahap pendinginan tujuannya agar batu bata cepat kering. Tahap ini bisa dilakukan dengan cara menumpukan bata yang masih berbentuk tanah tadi dengan memiringkannya.
- Lalu jika sudah kering, tahap selanjutnya menyusun batu bata dari kilang tempat produksi ke dapur pembakaran
- Tahap pembakaran batu bata. Pada tahap ini akan dilakukan pembakaran didapur tempat anda bekerja dan biasa nya memakan waktu cukup lama, tergantung banyaknya batu bata
TAHAP-TAHAP
PEMBAKARAN BATU BATA MENTAH
- Langkah selanjutnya, batu bata mentah yang sudah kering disusun di dapur pembakaran yang sudah disiapkan
- Setelah itu, siapkan bahan bakarnya seperti kayu
- Lalu tinggal melakukan tahap pembakaran dengan cara memasukan kayu tersebut kedalam lubang dibawah susunan batu bata tadi
- Kemudian masuk ketahap membuat dinding disekeliling susunan batu tersebut tujuannya adalah mempercepat suhu yang ada didalam susunan batu bata cepat naik keatas. Beri sekam (bekas kupasan kulit padi). Api jangan sampai mati.
- Tahap penutupan lubang api bertujuan agar hawa api tidak keluar dan tanda berakhirnya proses pembakaran hal ini bisa dilakukan apabila asap yang ada pada bagian atas susunan batu bata tadi sudah membening atau kalau kita lihat hanya ada seperti udara yang membara-bara
- Lalu tahap peyiraman bagian atas susunan batu bata dengan sekam (bekas sisa kulit padi)
- Setelah itu kita lanjutkan
dengan tahap pembukaan dinding yang sudah dipasang tadi, ini dilakukan
sekitar 24 jam setelah tahap nomor 6. Lama waktu pembakaran tergantung
banyaknya batu bata.
Proses Pembuatan Baja
Pada prinsipnya, baja
dibuat di dalam dapur yang didesain khusus untuk pengolahan baja. Bahan dasar
yang digunakan dalam proses ini berupa besi kasar yang padat atau cair, besi
bekas atau sekrap, dan tambahan logam-logam tertentu. Sementara itu, proses
pembuatan baja terdiri dari berbagai macam metode, antara lain :
1. Metode
Konvertor
Sesuai namanya, metode konvertor merupakan teknik
pembuatan baja yang menggunakan bantuan alat konvertor. Wujud alat ini berupa
tabung yang berbentuk bulat memanjang dan menghadap ke samping. Prosesnya yaitu
masukkan kokas ke dalam konvertor, lalu panaskan hingga suhunya mencapai 1.500
derajat celcius. Berikutnya konvertor dimiringkan kembali untuk memasukkan
bijih besi dan material alloy sampai volumenya 1/8 dari kapasitas konvertor.
Lalu udara bertekanan 1,5- 2 atm dihembuskan dari kompresor ke konvertor selama
20-30 menit.
2. Metode
Bassemer
Proses bassemer memanfaatkan reaksi asam untuk
menciptakan struktur baja. Proses ini menggunakan material tahan api yang
mengandung kuarsa asam/aksid asam (SiO2). Sedangkan bahan dasar yang dipakai
berupa besi kasar kelabu dengan wujud cair. Metode bassemer sama sekali tidak
menggunakan kalsium oksida (CaO) untuk menghindari terbentuknya kalsium silikat
(CaSiO3), di mana percampuran SiO2 ditambah Cao menghasilkan CaSiO3.
3. Metode
Thomas
Pada proses thomas, pembuatan baja memanfaatkan reaksi
kimia yang besifat basa. Lapisan baja paling dalam berupa material yang tahan
api seperti kalsium karbonat (CaCO3) dan magnesium karbonat (Mg CO3). Wujud
besi yang dipakai sebagai bahan dasar yakni besi kasar putih yang mengandung
fosfor sekitar 1,7-2 persen, magnesium sekitar 1-2 persen, dan silikon sekitar
0,6-0,8 persen. Ketika unsur magnesium dan silikon terbakar, fosfor kemudian
bereaksi membentuk phospor oksida (P2O5). Pengeluaran besi cair selanjutnya
bisa dilakukan dengan menambah zat kapur (CaO). Sehingga terjadilah reaksi
kimia yaitu 3 (CaO) ditambah P2O5 menghasilkan Ca3(PO4)2 dibaca terak cair.
4. Metode
Siemens Martin
Kekhasan dari metode ini adalah menggunakan sistem
regenerator bersuhu sekitar 3.000 derajat celcius untuk memanaskan gas/udara ,
meningkatkan temperatur dapur, sebagai landasan dapur, dan menghemat penggunaan
tempat. Metode siemens martin tidak terikat dengan bahan dasar sehingga bisa
menggunakan besi kelabu maupun besi putih. Agar menghasilkan baja dengan
kualitas yang sesuai standar, bahan baku besi kelabu harus dilapisi dengan batu
silika (SiO2) di dinding bagian dalamnya. Begitu pula dengan besi putih wajib
dilapisi dengan batu dolomit berupa magnesium karbonat (MgCO3) dan kalsium
karbonat (CaCO3) dengan perbandingan 60:40.
5. Metode
Basic Oxygen Furnace
Proses pembuatan baja memakai prinsip basic oxygen
furnace diawali dengan memasukkan logam cair ke ruang bakar. Setelah itu
oksigen bertekanan lebih dari 1.000 kN/m2 dihembuskan melalui Oxygen Lance
menuju ke ruang bakar dengan kecepatan tinggi. Terakhir, tambahkan bubuk kapur
(CaO) untuk menurunkan kadar fosfor dan belerangnya. Kelebihan dari metode ini
di antaranya prosesnya relatif singkat berkisar 50 menit, tidak diperlukan lagi
tuyer di bagian bawah, hanya memakai oksigen murni, dan biaya pembuatannya
terbilang murah.
6. Metode
Dapur Listrik
Metode dapur listrik memanfaatkan temperatur yang
tinggi dengan memakai busur cahaya electrode dan induksi listrik. Hal ini memungkinkan
pencapaian suhu maksimal hanya memakan waktu yang singkat dan temperaturnya pun
dapat diatur dengan mudah sehingga kerugian akibat proses penguapan bisa
diminimalisir. Di samping itu, tingkat efisiensi termis dapur pada metode ini
pun terbilang tinggi dengan perlindungan maksimal terhadap cairan besi.
7. Metode
Dapur Kopel
Pengolahan besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi
baja umumnya juga dikerjakan dengan metode dapur kopel. Metode ini dilakukan
dengan memanaskan bahan pembentuk baja terlebih dahulu agar terbebas dari uap
air selama kurang lebih 15 jam. Perhatikan udara dihembuskan dengan kecepatan
rendah sampai kokas mencapai 700-800 mm dari dasar tungku. Berikutnya masukkan
besi kasar dan baja bekas secara bertahap dengan kapasitas 10-15 persen setiap
jam. Setelah terbentuk baja cair, pengeluaran baja cair tersebut baru boleh
dilakukan setelah 15 menit kemudian.
8. Metode
Dapur Cawan
Pertama-tama, masukkan besi kasar dan baja bekas ke
dalam dapur cawan lalu tutup rapat. Kedua, masukkan gas-gas panas yang
mengelilingi cawan sehingga membuat muatan cawan akan mencair. Ketiga, cairan
baja tersebut siap dituang untuk diolah menjadi baja tulangan. Apabila ingin
membentuk baja dengan karakteristik tertentu, tambahkan bahan alloy sesuai
sifat yang ingin dimunculkan.
Sumber:
http://cara-terindah.blogspot.co.id/2014/06/cara-membuat-batu-bata-secara-manual.html
http://arafuru.com/sipil/ini-dia-8-metode-proses-pembuatan-baja.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar